SIGI,- Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 4 Husen Habibu-Ajub Willem Darawia berharap pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 terhindar dari segala bentuk intimidasi.
Hal ini diungkapkan Paslon Husen Habibu usai penandatanganan Deklarasi Kampanye dan Pilkada Damai di Halaman Kantor KPU Sigi, Senin (23/9/2024) malam.
Menurut Husen Habibu, salah satu poin utama dalam deklarasi pemilu damai adalah komitmen bersama untuk menghindari segala bentuk intimidasi. Untuk itu pentingnya menjaga integritas dalam proses pemilihan.
“Kita harus bermartabat, jujur, dan adil. Ini adalah proses pendidikan bagi masyarakat, terutama yang berkaitan dengan demokrasi,”Ungkap Husen.
Husen Habibu juga mengajak semua pihak untuk memberikan ruang kepada rakyat dan seluruh pemangku kepentingan untuk berperilaku adil.
“Jangan ada intimidasi terhadap kepala dinas, guru, kepala desa, penyuluh, maupun ASN. Berikan kebebasan kepada masyarakat untuk memilih pemimpin Kabupaten Sigi yang mampu membawa perubahan nyata dalam lima tahun ke depan,” tegas Husen.
Husen mengingatkan bahwa untuk mencapai kemajuan dan perubahan, masyarakat harus bersama-sama menghindari praktik politik yang tidak sehat, seperti politik uang dan politik sembako.
“Semua calon pemimpin kepala daerah di Kabupaten Sigi telah menandatangani kesepakatan untuk menggelar Pilkada damai. Oleh karena itu, saya menyerukan agar tidak ada yang ingkar janji,” ungkap Husen Habibu dengan penuh keyakinan.
Husen Habibu juga berharap bahwa Pilkada di Kabupaten Sigi pada tahun 2024 akan berlangsung dengan adil, jujur, dan bermartabat
“Kami ingin menekankan pentingnya integritas. Ketika kami berbicara tentang integritas, itu harus diwujudkan dalam perilaku yang konsisten dan sungguh-sungguh, sesuai dengan apa yang telah disampaikan oleh KPU dan Bawaslu. Jangan hanya sekedar tanda tangan, perilaku di lapangan harus mencerminkan komitmen kita untuk berdemokrasi dengan benar,” ujarnya.
Ia juga berharap kepada penyelenggara pemilu, baik KPU maupun Bawaslu, untuk menjalankan peran mereka sebagai wasit yang adil tanpa diskriminasi.***