Gerak Cepat Warga Bersama Dinas PUTR Sigi dan DBNM Sulteng, Jalur Kulawi dan Kulawi Selatan Terhubung Kembali

Masyarakat menggunakan pohon kelapa sebagai Jembatan Darurat untuk menghubungkan dua kecamatan di Sigi. FOTO : IST

SIGI,- Untuk mengantisipasi arus lalu lintas di ruas jalan Kulawi ke Kulawi Selatan yang sempat terisolir akibatan jembatan penghubung di dua kecamatan ambruk, warga setempat menggunakan batang kelapa di ex jembatan ambruk itu.

Karena sebelumnya 21 terisolir akibat ambruknya jembatan tersebut.

Ke 21 desa yang sempat terisolir akibat jembatan dengan bentangan 4 meter itu ambruk di Kecamatan Kulawi Selatan yakni

1. Desa Gimpu

2. Desa Lawua

3. Desa Lempelero

4. Desa Pilimakijawa

5. Desa Salutome

6. Desa Tompi Bugis

7. Desa Tomua

8. Desa Palamaki

9. Desa Watukilo

10. Desa Wangka

11. Desa Oo

12. Desa Moa

Kemudian desa-desa di Kecamatan Pipikoro yang terisolir yakni sebagai berikut :

1. Desa Peana

2. Desa Mapahi

3. Desa Murui I

4. Desa Lawe

5. Desa Poluroa

6. Desa Pelempea

7. Desa Porelea II

8. Desa Kalamanta

9. Desa Perelea

10. Desa Mamu

11. Desa Tuwo Tanijaya

12. Desa Masewo

13. Desa Kantewu

Jembatan ambruk itu terjadi pada hari Senin, tanggal 10 Maret 2025, pukul 20.00 WITA, di Desa Marena, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi Sulteng.

“Alhamdulillah jalur Kulawi dengan Kulawi selatan sudah dapat terhubung dengan gerak cepat masyarakat bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sigi dan Dinas Bina Marga (BNM) Sulteng,”ungkap Kepala Dinas Bina Marga (BNM) Sulteng Faidul Keteng melalui Kabid jalan dan Jembata Asbudianto yang dikonfirmasi via aplikasi whatsAppnya Selasa malam (11/3/2025) sekitar pukul 21: 45 wita.

Menurutnya, ruas jalan Kulawi dan Kulawi Selatan sudah dapat dilalui kendaraan roda dua dan empat.

“Hanya saja masih rawan karena hanya menggunakan batang kelapa, Insya Allah rabu besok (12/3-2025) segera diambil tindakan perbaikan yang lebih baik lagi agar jembatan itu aman dilalui,”jelas Asbudianto.

Asbudianto menjelaskan, berkaitan dengan program bapak Gubernur Anwar Hafid, Berani lancar, Dinas BNM Sulteng sudah mengusulkan anggaran pembangunan jembatan tersebut.

“Kita tetap akan membangun jembatan permanen karena yang ada sekarang masih jembatan darurat yakni batang kelapa. Sebelumnya kami sudah mengusulkan anggaran pembangunan jembatan penghubung Kulawi dan Kulawi Selatan itu,” kata Asbudianto.

Ambruknya jembatan tersebut disebabkan oleh terkikisnya tiang penyangga/pondasi jembatan akibat luapan air Sungai Halu Nongi. ***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *