SIGI,- Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI). Pemerintah Kabupaten Sigi berhasil menurunkan angka Stunting dari 40,7 persen menjadi 26,4 persen. Penurunan ini menjadikan Sigi sebagai salah satu daerah dengan progres terbaik dalam menangani masalah stunting di Provinsi Sulawesi Tengah.
Keberhasilan itu merupakan bukti kerja nyata dan komitmen Pemerintah Kabupaten Sigi dalam penanganan stunting di wilayahnya. Dimana sebelumnya angka stunting di Sigi mencapai 40,7 persen, menjadikannya daerah dengan peringkat ke-13 dan angka stunting tertinggi di Provinsi Sulawesi Tengah.
Pemerintah Kabupaten Sigi dibawah kepemimpinan Mohamad Irwan dan Samuel Yansen Pongi sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sigi yang bertanggung jawab atas seluruh masyarakatnya pun melakukan berbagai upaya dan inisiasi, sehingga menunjukkan penurunan yang signifikan dan mencapai angka 26,4 persen.
Hal ini pun menempatkan Sigi di peringkat ke-6 dalam hal penanganan stunting di provinsi tersebut.
Wakil Bupati Sigi Samuel Y Pongi mengatakan dari peringkat 13 se sulteng dan merupakan angka tertinggi yang 40,7 persen, turun menjadi peringkat 6 se sulteng dengan angka 26,4 persen merupakan bukti nyata dan komitmen Pemerintah Kabupaten Sigi dalam penanganan Stunting di wilayahnya.
“Untuk mencapai angka 26,4% itu tidak mudah. butuh proses dan perjuangan serta komitmen dari berbagai pihak untuk mewujudkannya,”Kata Wabup Samuel, Rabu (19/6/2024).
Menurut Samuel, berbagai upaya dan inisiatif yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Sigi dalam penanganan stunting di Sigi, seperti program sejuta telur yang melibatkan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan para camat yang tergabung dalam tim khusus.
Dalam program ini, telur didistribusikan kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan gizi, terutama bagi anak-anak dan ibu hamil yang rentan terhadap stunting.
Tidak hanya itu, setiap desa di Kabupaten Sigi juga menyediakan tiga hektar lahan yang dimanfaatkan untuk mendukung program ini. Dinas Pertanian menganggarkan dana untuk pemanfaatan lahan tersebut, yang digunakan untuk menanam berbagai jenis tanaman pangan yang bergizi tinggi. Dengan demikian, masyarakat tidak hanya mendapatkan asupan gizi dari telur, tetapi juga dari hasil pertanian yang ditanam di lahan tersebut.
Kata Wabup Samuel yang juga merupakan calon Wakil Bupati Sigi di Pilkada mendatang, Selain upaya penyediaan gizi, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) juga menjadi fokus dalam program ini. Pemerintah Kabupaten Sigi melakukan berbagai pelatihan dan penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya gizi seimbang dan cara-cara mencegah stunting.
“Dengan SDM yang lebih baik, diharapkan masyarakat dapat lebih mandiri dalam menjaga pola makan yang sehat dan bergizi,”jelas Calon Wakil Bupati Sigi yang digadang-gadang berpasangan dengan Moh RIzal Intjenae itu.
Wakil Bupati Sigi, Samuel Y Pongi, menekankan bahwa keberhasilan ini murni merupakan hasil dari program Pemerintah Kabupaten Sigi.
Ia menyatakan bahwa tahun ini Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menjalankan program penurunan stunting di Kabupaten Sigi upaya menurunkan stunting, yaitu Tangguh Bersinar. Namun kata dia program ini akan dievaluasi pada tahun depan.
“Jadi keberhasilan kita ini murni program Pemerintah Kabupaten Sigi. Untuk program Tangguh Bersinar yang digagas Pemerintah Provinsi itu, nanti tahun depan dievaluasi,” tutupnya.***