SIGI,- Bupati Sigi Mohamad Irwan meresmikan jembatan Poi-Sibalaya Barat (Posabara).
Jembatan Posabara menjadi penghubung dua Kecamatan yakni Desa Poi Kecamatan Dolo Selatan dan Sibalaya Barat Kecamatan Tanambulava.
Akses jalan ini merupakan jalur alternatif, penghubung dan akses mendistribusikan hasil pertanian maupun perkebunan di daerah tersebut.
Jembatan ini diharapkan mampu menjadi akses ekonomi baru di wilayah tersebut. Hal ini diungkapkan Bupati Sigi Mohamad Irwan saat meresmikan jembatan Posabara, Senin (29/1/2024).
“Ini akan menjadi akses baru pertumbuhan ekonomi rakyat. Tentunya harga lahan disepanjang jalan pasti akan berdampak signifikan,”kata Bupati Irwan.
Katanya, Jembatan ini merupakan bagian dari program yang berkaitan dengan visi-misi Pemerintah Daerah Kabupaten Sigi, yang masuk dalam percepatan infrastruktur khususnya daerah terisolir.
Bupati Irwan menjelaskan, pembangunan jembatan tersebut membutuhkan proses yang panjang. Mulai dari anggaran yang begitu besar, hingga terkendala Bencana Gempa Bumi dan Likuifaksi dan Bencana Sosial yakni Covid 19. Sehingga pembangunan jembatan ini beberapa kali tertunda.
“Alhamdulillah, dengan komunikasi dan penguatan-penguatan dari DPRD Sigi, Dinas PUTR dan semua pihak. Sehingga, jembatan ini dapat diresmikan dan digunakan oleh masyarakat,”ungkapnya.
Selanjutnya, kedepan Pemkab Sigi juga akan melakukan komunikasi dengan Balai Sungai untuk membantu normalisasi sungai sehingga jembatan yang sudah diresmikan ini bisa bertahan lama.
Sementara Ketua DPRD Sigi Moh Rizal Intjenae mengapresiasi kerja keras Pemda Sigi dalam memperjuangkan pembangunan infrastruktur demi kepentingan masyarakat banyak.
“Kami dari DPRD sangat bersyukur bahwa beberapa aspirasi masyarakat terkait akses jalan penghubung antara Kecamatan Dolo Barat dan Dolo Selatan menuju Kecamatan Tanambulava dan Kecamatan Sigi Biromaru hari ini ,sudah bisa terwujud,”katanya.
Kadis PUTR Edy Dwi Saputro menjelaskan untuk Jembatan Sibalaya-Poi Proyek pembangunan jembatan dimulai pada tahun 2020 dengan nilai kontrak mencapai Rp10 miliar lebih. Pekerjaan ini melibatkan pengadaan rangka jembatan yang menjadi pondasi bagi pembangunan selanjutnya.
Selanjutnya, pada tahun 2021, pembangunan jembatan dilanjutkan dengan fokus pada bangunan bawah atau abutment dan pilar dengan nilai kontrak sekitar Rp9,9 miliar. Tahun 2022 menjadi tahun penyelesaian dengan pekerjaan bangunan atas dan pembangunan pengaman, dengan total nilai kontrak mencapai Rp1,4 miliar dan Rp6,8 miliar masing-masing.
Melalui Inpres Jalan Daerah (IJD) pada tahun 2023, Kementerian PUPR RI dan BPJN Sulteng turut serta dalam membangun akses jalan sepanjang 5 km ke Jembatan Sibalaya-Poi. Proyek ini melibatkan investasi sekitar Rp21 miliar lebih.
“Jembatan Sibalaya-Poi memiliki panjang 120 meter dengan dua bentang masing-masing 60 meter dan lebar lantai jembatan 6 meter. Dilengkapi dengan trotoar selebar setengah meter di kedua sisi, konstruksi jembatan ini menggunakan pondasi tiang pancang baja dengan struktur bangunan atas berupa rangka baja tipe B, Jelas Edy.
Acara peresmian turut dihadiri oleh Ketua DPRD Sigi, Moh. Rizal Intjenae, sejumlah anggota DPRD Sigi, Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR), Edy Dwi Saputro, Forkopimda, tokoh masyarakat, dan tamu undangan lainnya.FRY