Pimpin Apel Perdana, Gubernur Anwar: Kerjakan Tugas Sesuai yang Diberikan, Karena Kita Pelayan Rakyat

  • Whatsapp
Gubernur Sulteng Anwar Hafid memimpin apel perdana Pemprov Sulteng di lapangan pogombo, Selasa (8/4/2025). FOTO : IST

PALU,- Ribuan ASN dan tenaga Non-ASN tumpah ruah mengikuti apel perdana, usai libur panjang di lapangan pogombo pada Selasa pagi (8/4/2025).

Dalam barisan rapi yang terkoordinir sesuai instansi, mereka mendengarkan arahan apel bersama yang dipimpin Gubernur Sulteng Dr. H. Anwar Hafid, M.Si.

Diantaranya, beliau meminta seluruh pegawai provinsi baik ASN maupun Non-ASN kembali bekerja dengan giat dan ikhlas dengan mempedomani 3K (Kehadiran, Kerapihan dan Kebersihan).

“Kerjakan tugas sesuai yang diberikan karena kita pelayan rakyat,”pesan mantan Bupati Morowali dua periode itu.

Terkait kebijakan WFA (Work From Anywhere / kerja dari mana saja), Gubernur Anwar menegaskan bahwa pemberlakuannya untuk mengurai kemacetan arus balik di kota-kota besar seperti Jakarta dan tidak untuk Sulteng yang kondisinya sangat berbeda.

“Tolong kepala dinas aktifkan absen, siapa pun dia tolong dilapor, mulai dari tenaga honor sampai pejabat sampaikan (ke saya) siapa yang tidak hadir,”tegas Gubernur Anwar.

Gubernur Anwar juga menyoroti pentingnya kerapihan pegawai dan kebersihan kantor. Menurutnya, ketentuan pakaian dinas pegawai sudah diatur jelas dan harus ditaati dalam rangka mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat yang dimulai dari aspek penampilan.

Misalnya kalau pakaian khaki maka sepatunya harus hitam dan memakai sabuk ikat pinggang KORPRI. Aspek kerapihan berseragam dinas merupakan personal branding ASN di mata rakyat.

“Pegawai beda dengan pejabat politik jadi kalau penampilannya bagus maka rakyat yang senang bertemu kita,” tuturnya.

Selain itu, kebersihan kantor juga diperhatikannya dengan teliti khususnya jelang peringatan ulang tahun provinsi ke-61.

Gubernur melihat ada beberapa dinas yang sudah bagus tapi ada juga yang kurang sehingga ia tidak segan-segan akan memasang bendera hitam untuk menandai kantor-kantor dinas yang kotor.

“Saya akan menggantung bendera hitam selama satu tahun di kantor dinas yang jorok,” ujarnya lugas.

Selanjutnya, Gubernur Anwar Hafid meminta kepala perangkat daerah harus mampu menjadi pimpinan yang baik dengan mendistribusikan pekerjaan kepada bawahan.

Ditambah lagi, gaya kepemimpinan yang otoriter dan kaku sudah bukan eranya lagi, pemimpin yang baik lanjutnya harus mengedepankan pola hubungan informal yang efektif dan komunikatif ke bawahan.

“Jangan biarkan ada staf yang nganggur, bagi itu pekerjaan, jangan ada anak emas karena satu anak emas akan melahirkan seribu anak tiri,”imbuhnya memperingatkan.

Gubernur menjelaskan bahwa Birokrasi ialah organisme hidup dan setiap pegawai adalah sel penting yang menyusunnya, sehingga apapun masalah dan kendala yang dihadapi, harus dikomunikasikan bukan untuk disimpan.

“Tolong kita semua satu bahasa karena kita semua satu keluarga besar, sehingga mesin-mesin birokrasi tetap menyala dan action mengeksekusi program-program BERANI.,” pungkasnya.

Di kesempatan itu turut dilaksanakan pencanangan Zona Integritas di lingkungan kantor sekretariat daerah yang disaksikan oleh Inspektur Inspektorat Sulteng.

Turut mendampingi gubernur dalam apel bersama, Wagub dr. Reny A. Lamadjido, Sp.PK., M.Kes, Sekprov Dra. Novalina, M.M, para staf ahli gubernur, asisten dan seluruh kepala perangkat daerah lingkup Provinsi Sulteng.***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *