DPRD Soroti Penempatan Ambulans dan Pemotongan Intensif

  • Whatsapp
Anggota DPRD Sigi, Hj Hazizah. FOTO : MEGALIT

SIGI,- DPRD Sigi menyoroti penempatan Ambulans di Kecamatan dan pemotongan intensif tenaga kesehatan (Nakes) di RSUD Tora Belo.

Hal ini diungkapkan oleh Anggota DPRD Sigi, Hj Hazizah SM, MM, dalam rapat dengar pendapat (RDP) gabungan Fraksi, di Ruang Utama Sidang DPRD Sigi, Senin (11/8/2025).

Ia menemukan, banyak ambulans justru diparkir di kantor kecamatan, bukan di Puskesmas.

Hazizah menilai kebijakan itu sangat berisiko. Ia mencontohkan ambulans Puskesmas Tanambulava yang berada di kecamatan.

“Kalau ambulans ditaruh di rumah camat, itu fatal. Bagaimana kalau masyarakat membutuhkan mobil tersebut, sementara camat sedang ke Palu? Apakah harus menunggu camat kembali dulu,”tanya Hazizah.

Hazizah juga mengungkap banyak laporan yang masuk terkait penyalahgunaan ambulans.

Menurutnya, tidak sedikit kepala Puskesmas memakai ambulans untuk kepentingan pribadi, termasuk pergi ke Kota Palu atau nongkrong di kafe.

“Bahkan ada yang saya temukan nongkrong di kafe pakai ambulans. Bagaimana kalau saat itu ada pasien yang butuh dirujuk?” tegasnya.

Hazizah menegaskan setiap Puskesmas memiliki satu ambulans yang seharusnya selalu standby untuk melayani masyarakat.

Ia berharap persoalan ini segera dibenahi, termasuk di RSUD Tora Belo yang kerap disebut tidak memiliki ambulans saat dibutuhkan, dengan alasan tidak ada bensin atau sopir.

“Padahal banyak ambulans justru digunakan untuk urusan pribadi,” tambahnya.

Hazizah juga menyoroti keluhan pegawai kontrak RSUD Tora Belo yang mengaku honornya dipotong jika izin sehari atau setengah hari.

“Kalau memang benar, saya minta dijelaskan kemana uang potongan itu,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Puskesmas Tanambulava, mengatakan bahwa penempatan tersebut memang menjadi kebijakan operasional.

“Mobil ambulans ditempatkan di kecamatan supaya jika ada masyarakat yang membutuhkan, bisa langsung menghubungi pihak kecamatan tanpa melalui Puskesmas,” jelas Kepala Puskesmas Tanambulava.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Sigi, Trieko Larope, menjelaskan bahwa mobil di Puskesmas memiliki dua jenis fungsi.

“Mobil keliling untuk pelayanan kesehatan di desa-desa, dan mobil rujukan untuk membawa pasien ke rumah sakit,”jelasnya.

Ia juga menjelaskan, bahwa keberadaan ambulans di kecamatan merupakan program dari pimpinan sebelumnya untuk memudahkan pengantaran jenazah dan rujukan pasien.

“Terkait pemeliharaan turus menjadi keluhan, masalah ini juga kadang yang menjadi pembahasan kami saat rapat dengan Dinas PMD. Ini jadi tarik ulur anggaran apakah bisa ditambahkan ke PMD atau Dinas Kesehatan untuk pemeliharaan mobil,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Tata Usaha RSUD Tora Belo sekaligus Wakil Direktur, Rustan, membantah adanya potongan honor karena izin satu hari.

“Seingat kami, tidak ada honor yang dipotong gara-gara izin sehari,” tegasnya.

RDP dipimpin Ketua DPRD Sigi Minhar Tjeho, didampingi Wakil Ketua I Ilham, Wakil Ketua II Ikra Ibrahim, serta Ketua Komisi I Dahyar.

Turut hadir, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas Pencatatan Sipil, BPJS Kesehatan Sigi, Pihak RSUD Tora Belo, serta seluruh Kepala Puskesmas se Kabupaten Sigi.

Diketahui Pihak RSUD Tora Belo diwakili Kabag TU yang juga menjabat sebagai Wakil Direktur, Rustan.

Direktur RSUD Tora Belo, dr Diah Ratnaningsih, tidak hadir karena sedang menunaikan ibadah umroh dengan izin resmi dari Bupati dan Sekretaris Daerah Sigi.***

Pos terkait