PALU,- Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, dr. Reny A. Lamadjido, Sp.PK., M.Kes., kembali mendorong para dokter umum untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang spesialis.
Menurutnya, kelangkaan dokter ahli di daerah masih menjadi tantangan serius yang harus segera diatasi.
“Susah sekali mencari dokter ahli di kabupaten,” ungkap Wagub Reny saat mewakili Gubernur membuka Simposium Professional General Practitioners Exhibition and Training (PGP EXTRA) ke-XVI di Hotel BW Coco, Minggu (21/9/2025).
Sebagai bentuk perhatian Pemerintah Provinsi Sulteng, ia menyebutkan bahwa dukungan bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT) melalui Program Berani Cerdas akan dipersiapkan bagi dokter yang menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).
Selain itu, Wagub yang juga dijuluki “Gubernur Kesehatan” ini mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengajukan usulan ke Ditjen Dikti untuk menambah kuota penerimaan dokter spesialis dari jalur afirmasi.
Upaya lain adalah mendorong Universitas Tadulako (Untad) dan Universitas Alkhairaat (Unisa) agar dapat menyelenggarakan pendidikan PPDS di Sulteng.“Ini bagian dari upaya mengurangi kesenjangan dokter spesialis di daerah,” tegasnya.
Di kesempatan yang sama, Wagub Reny juga mengingatkan dokter umum sebagai garda terdepan layanan kesehatan primer agar tidak menolak pasien yang hanya membawa KTP Sulteng.
Pasien tersebut, jelasnya, sudah dijamin melalui program Berani Sehat, yang mengakomodir warga belum terdaftar atau menunggak iuran BPJS Kesehatan untuk tetap memperoleh layanan gratis melalui skema UHC Prioritas.
“Kalau KTP-nya Sulteng, tolong jangan ditolak. Masukkan lewat aplikasi Sehati agar pasien tidak ditelantarkan,” tandasnya.
Wagub turut mengapresiasi pelaksanaan PGP EXTRA yang dinilainya menjadi ruang silaturahmi sekaligus sarana meningkatkan kompetensi sejawat dokter serta memperkuat sinergi profesi dengan pemerintah daerah dan mitra eksternal.
“Kekompakan ini harus terus kita jaga,” pesannya.
Acara tersebut juga dihadiri Sekjen Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) dr. Taufan Ihsan Tuarita, Ketua PDUI Sulteng Dr. dr. Ketut Suarayasa, M.Kes., Ketua IDI Sulteng dr. Muhammad Akbar, M.Kes., perwakilan organisasi profesi kesehatan, serta mitra terkait lainnya.***