RDP Gabungan DPRD Sigi, Alia Idrus Kritik Keras Dirut RSUD Tora Belo

  • Whatsapp
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sigi, Alia Idrus. FOTO : MEGALIT

SIGI,- Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sigi, Alia Idrus mengkritik keras kinerja Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tora Belo.

Disaat pelayanan dasar disorot dan dikritik, Dirut dinilai hanya sibuk melakukan klarifikasi dan melakukan pembenaran.

“Inikan sangat lucu, bukannya berbenah diri malah sibuk klarifikasi sana sini,”ungkap Alia Idrus saat Rapat RDP gabungan Fraksi di Ruang Utama Sidang DPRD Sigi, Senin (11/8/2025).

RDP ini berkaitan dengan keluhan masyarakat terkait dugaan penolakan pasien yang ramai diberitakan di media daring dan media sosial.

Ali Idrus mengatakan, bahwa kasus yang viral ini bukan merupakan kasus pertama. Olehnya, ini menjadi pelajaran agar tidak terulang.

“Sebenarnya banyak yang viral, tapi kasus dugaan penolakan pasien ini sudah sangat terlalu,”kata Alia.

Pada kesempatan itu, Alia mempertanyakan standar operasional prosedur (SOP) RSUD Tora Belo sehingga menolak pasien IGD tersebut.

Sementara dalam situs Kementerian Kesehatan mengharuskan setiap pelayanan fasilitas kesehatan diwajibkan untuk melayani pasien terlepas dari alasan apapun.

“Tolong dijelaskan kondisi pada saat itu. Apakah pasien benar ditolak atau dirujuk,”tanya Alia.

Alia juga mengutip beberapa upaya klarifikasi yang dilakukan oleh pihak RSUD Tora Belo di Media Sosial Facebook.

Seperti ‘kebaikan yang disalah artikan’, ‘dr Diah : Merujuk Pasien ke RS Lain, Tindakan Tepat, ‘Pemimpin Dengan Hati : dr Cantik Diah Ratnaningsih dan Dedikasinya Membangun RSUD Tora Belo’.

Sementara kata Alia, pernyataan itu berbanding terbalik dari kenyataannya.

“Kebaikan mana yang disalah artikan? Apakah menolak pasien masuk ke IGD itu kebaikan? apakah RSUD Tora Belo yang merujuk? Sementara dari keterangan Wakil Direktur, itu bukan pasien RS Tora Belo,”tanya Alia Idrus dengan nada tegas.

Alia Idrus juga menyayangkan pernyataan lain, bahwa pihak RSUD melihat kondisi pasien yang sudah berangsur-angsur membaik.

“Ia karena sudah tidak sakit lagi, tapi sayangnya bukan Rumah Sakit kita yang membuat mereka tersenyum,”tambahnya.

Alia juga mempersoalkan beberapa kasus yang sebelumnya juga terjadi di RSUD Tora Belo. Dimana pihak RS selalu dengan alasan yang sama.

Selain itu, terkait pemutusan listrik dari pihak PLN. Dimana pada saat itu, RSUD Tora Belo padam hingga enam jam.

“Untuk itu, saya mengusulkan agar sebelum pembahasan anggaran kita turun dulu melihat keadaan yang sebenarnya,”usul Alia.

Ia juga mempertanyakan soal keseriusan Dirut RSUD Tora Belo. Katanya, setiap ada masalah di RSUD, tidak pernah berusaha untuk memperbaikinya.

“Saya mengapresiasi Dirut terkait edukasi pelayanan kesehatan dan sebagainya yang dilakukan di laman FB nya. Tapi melayani itu bukan karena cantik atau tampannya,”kata Alia.

Alia menegaskan bahwa persoalan ini bukan mencari siapa yang salah atau benar. Tapi semata-mata untuk peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.

“DPRD sebagai fungsi pengawasan, hari ini Kamis bicara bukan untuk mengucilkan Rumah Sakit, tapi bagaimana kita meningkatkan kualitas pelayanan,”tegasnya.

Ia juga mempertanyakan soal ketidak harmonisan antara Pihak Rumah Sakit dan Dinas Kesehatan.

Menurutnya, Dinas Kesehatan sebagai pembina dan pengawas harusnya tegas dalam menyikapi persoalan tersebut.

“RSUD Tora Belo adalah UPT (Unit Pelaksana Teknis) Dinas Kesehatan, tidak berdiri sendiri. Mirisnya adalah saat ditanya soal pelayanan Rumah Sakit, Kadis Kesehatan tidak tahu,”katanya.

“Pak Kadis kalau tidak sanggup urus Tora Belo, ayo sampaikan kepada pimpinan, menyerah saja pak Kadis,”tambahnya.

Selain RSUD Tora Belo, Alia Idrus juga menyoroti terkait pelayanan Puskesmas dan kurangnya fasilitas kesehatan termasuk mobil ambulans.

Ia mengusulkan agar setiap Puskesmas yang jauh dan tidak memiliki akses roda empat, dibuatkan tandu dari rangka besi, yang bisa digunakan di atas motor untuk pasien sakit dan meninggal.

“Kendaraan ini ditempatkan di Kecamatan dan di Puskesmas yang tidak terjangkau tersebut. Sehingga bisa digunakan untuk pasien atau jenazah di daerah itu,”tutupnya.

RDP dipimpin Ketua DPRD Sigi Minhar Tjeho, didampingi Wakil Ketua I Ilham, Wakil Ketua II Ikra Ibrahim, serta Ketua Komisi I Dahyar.

Turut hadir, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas Pencatatan Sipil, BPJS Kesehatan Sigi, Pihak RSUD Tora Belo, serta seluruh Kepala Puskesmas se Kabupaten Sigi.

Diketahui Pihak RSUD Tora Belo diwakili Kabag TU yang juga menjabat sebagai Wakil Direktur, Rustan.

Direktur RSUD Tora Belo, dr Diah Ratnaningsih, tidak hadir karena sedang menunaikan ibadah umroh dengan izin resmi dari Bupati dan Sekretaris Daerah Sigi.***

Pos terkait