Optimis Jadi Embarkasi Haji, Gubernur Dorong Percepatan Operasional Bandara Internasional Mutiara SIS Aljufri

  • Whatsapp
Gubernur Sulteng, Dr H Anwar Hafid, memimpin rapat percepatan operasionalisasi perdana Bandara Internasional Mutiara SIS Aljufri, di Ruang Polibu, Rabu (13/8/2025). FOTO : BERANI MEDIA

PALU,- Gubernur Sulteng, Dr H Anwar Hafid, MSi optimis Bandara Mutiara SIS Aljufri menjadi Embarkasi Haji, usai ditetapkan menjadi Bandara Internasional.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Gubernur melakukan percepatan menuju operasionalisasi perdana Bandara Internasional Mutiara SIS Aljufri di ruang polibu, Rabu (13/8/2025).

Gubernur Anwar, mengatakan untuk melaksanakan operasional perdana sebagai Bandara Internasional, harus mendapatkan sejumlah surat dan rekomendasi teknis dari kementerian/lembaga di pusat.

Selain itu, beberapa hal yang harus dipenuhi adalah penambahan fasilitas penunjang seperti mesin X-RAY, pemisahan ruangan bagi penumpang domestik dan internasional.

“Penambahan panjang landasan pacu hingga 3000 meter dan sarana prasarana lain menyangkut karantina, imigrasi dan bea cukai juga mendesak untuk direalisasikan,”jelas Gubernur.

Menurutnya, kalau hal ini bisa penuhi, maka status bandara internasional tetap akan permanen.

“Kita hanya diberikan waktu 6 bulan untuk menyelesaikan segala administrasi dan fasilitas penunjang bandara,”ungkapnya.

Sebagai langkah koordinatif, ia akan melakukan audiensi dengan Kementerian Perhubungan dan DPR-RI terkait tindak lanjut penetapan status tersebut.

Selain itu, dukungan terhadap peningkatan status Mutiara SIS Aljufri datang dari PT IMIP.

“Pihak IMIP siap mengalihkan pintu transit TKA dari Manado ke Mutiara SIS Aljufri Palu sebelum melanjutkan penerbangan ke Morowali,”jelas Gubernur.

Anwar juga sudah berkoordinasi dengan Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka dan siap mengalihkan calon jemaah haji dari wilayahnya ke Sulteng.

“Jika permohonan menjadikan Bandara Internasional Mutiara SIS Aljufri sebagai embarkasi haji dikabulkan,”kata Gubernur.

Katanya, salah satu pertimbangannya adalah jarak tempuh lebih dekat ke Palu daripada ke Makassar.

“Gubernur Sulbar sangat mendukung Bandara Internasional Mutiara SIS Aljufri menjadi embarkasi haji,” ujarnya.

Sementara itu, Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sulteng menyebut ada tiga syarat yang harus terpenuhi untuk menjadi Embarkasi Haji.

Yakni Kuota, Fasilitas Bandara dan daya tampung asrama haji.

Kemenag menjelaskan untuk segi kuota, bandara embarkasi haji harus mampu melayani minimal 4000 jamaah haji.

“Kuota haji Sulteng saat ini, sebanyak 2000 dan jika digabung dengan kuota Sulbar sebanyak 1453. Ini belum mencapai jumlah minimal,”jelasnya.

Untuk itu, Sulteng harus mencari tambahan calon jamaah haji dari provinsi lain seperti Gorontalo dan Sulut agar syarat quota terpenuhi.

Dari segi fasilitas bandara itu sendiri, jika standar Bandara Internasional terpenuhi, ini akan memperbesar peluang Mutiara SIS Aljufri direstui menjadi bandara embarkasi haji.

Sementara poin terakhir menyangkut kapasitas asrama haji, disebutkan bahwa saat ini Asrama Haji Palu memiliki sekitar 450 tempat tidur dan diharapkan agar jumlah ini dapat ditingkatkan dua kali lipat untuk memenuhi kebutuhan kloter.

Alternatif lain, dengan memanfaatkan asrama diklat di BPSDM Provinsi yang jumlah tempat tidurnya mendekati kapasitas Asrama Haji Palu.

Atas penyampaian kanwil, Gubernur Anwar Hafid berharap agar segala sesuatunya segera diinventarisir dan dikoordinasikan dengan baik ke instansi terkait.

“Tidak ada lagi kata menunggu,” tegasnya memberikan instruksi.

Rapat dihadiri Wawali Palu Imelda Liliana Muhidin, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Dr. Rudi Dewanto, S.E., M.M, Kadis Perhubungan Sumarno, S.E., M.A.P, Kepala Bandara Internasional Mutiara SIS AlJufri Prasetiyohadi, PT IMIP dan instansi terkait.***

Pos terkait