SIGI,- Pemerintah Kabupaten Sigi menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2025–2029 di Aula Kantor Bupati Sigi, Desa Bora, Kecamatan Sigi Kota, Senin (7/7/2025).
Bupati Sigi, Mohamad Rizal Intjenae saat membuka langsung Musrembang tersebut, menekankan pentingnya komitmen bersama antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam mengentaskan kemiskinan dan stunting di Kabupaten Sigi.
Menurut Rizal, data menunjukkan bahwa Kabupaten Sigi masih menjadi salah satu daerah penyumbang angka kemiskinan dan stunting di Provinsi Sulawesi Tengah.
“Ini menjadi perhatian kita bersama, dalam pengentasan kemiskinan dan stunting tidak bisa hanya mengandalkan satu atau dua dinas. Ini tanggung jawab kita, kita harus keroyok ini,”tegas Bupati Rizal.
Dalam mengatasi hal tersebut kata Rizal, dibutuhkan sinergi dan kolaborasi antar OPD dalam merumuskan kebijakan pembangunan daerah yang berkelanjutan dan berpihak pada kepentingan masyarakat.
Ia menekankan pentingnya penguatan sektor pertanian yang terintegrasi dengan potensi pariwisata daerah. Selain itu, pendekatan ekonomi kreatif melalui pertanian berbasis pariwisata diyakini mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Dengan fokus pada pengembangan sektor pertanian dan pariwisata, kita berharap pertumbuhan ekonomi masyarakat dapat menurunkan angka kemiskinan. Hal ini tentu akan berdampak pula pada penanganan stunting dan peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Sigi,” jelasnya.
Musrenbang RPJMD 2025–2029 ini turut dihadiri oleh Ketua DPRD Kabupaten Sigi, perwakilan Kejaksaan Negeri Sigi, jajaran OPD, para camat, kepala desa, tokoh masyarakat, organisasi kemasyarakatan, serta sejumlah pemangku kepentingan lainnya.
Diskusi dalam Musrenbang berlangsung dinamis. Setiap perwakilan sektor diberi ruang untuk menyampaikan pandangan dan masukan terkait arah pembangunan yang ideal bagi Kabupaten Sigi ke depan.
Pemerintah daerah berharap dokumen RPJMD yang disusun kali ini mampu menjadi peta jalan yang konkret dan responsif terhadap tantangan pembangunan daerah.***