Musrembang RKPD 2026, Gubernur Anwar Serukan Kolaborasi Gempur Kemiskinan

  • Whatsapp
Musrembang RKPD Provinsi Sulteng Tahun 2026. FOTO : IST

PALU,- Gubernur Sulteng Dr. H. Anwar Hafid, M.Si menyerukan ke bupati/walikota, wakil rakyat dan perangkat daerah se-Sulteng agar terus kolaborasi menggempur kemiskinan.

“Pengentasan kemiskinan Hanya bisa terwujud kalau ada kolaborasi antar stakeholder,”seru Gubernur Sulteng Anwar Hafid, saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Musrembang RKPD) Provinsi Sulteng Tahun 2026.

Musrenbang RKPD Provinsi Sulteng dibuka Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Dr. Bima Arya Sugiarto, di aula Bappeda Sulteng, Senin (14/4/2025).

Menurut Gubernur Anwar, pengentasan kemiskinan seperti menyusun mozaik, di mana setiap keping atau elemen harus saling terhubung, selaras dan fokus pada satu tujuan.

“Kolaborasi antar level pemerintahan dinilai mampu untuk menyelesaikan kemiskinan Sulteng hingga akar-akarnya,”ungkapnya.

Kata Gubernur Anwar, cara pandang antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota terhadap kemiskinan hendaknya tidak berlawanan arah, tapi harus terarah agar kebijakan dan program aksi menyentuh langsung ke rakyat.

Apalagi sebagai negara kesatuan yang terdiri dari ribuan pulau, beragam suku, etnis dan budaya maka pembangunan tiap daerah di Indonesia tidak boleh diseragamkan dengan kebijakan satu untuk semua atau sistem ‘pukul rata’.

Sebab setiap daerah berbeda satu sama lain, maka perlu pendekatan kebijakan spesifik yang sesuai karakteristik lokal setempat.

“Indonesia ini jangan hanya dilihat hamparan yang rata, ada daerah yang rata, pegunungan, pantai, pulau sehingga tidak boleh dibuat kebijakan pukul rata,” ungkapnya untuk perbaikan tata kelola daerah.

Maka dari itu, Gubernur Anwar berpendapat agar aksi intervensi penurunan kemiskinan efektif mesti didahului oleh analisis yang terurai.

Ia mencontohkan, Ibarat prosedur medis, dokter harus memastikan dulu tekanan darah, gula darah dan kolesterol pasien sudah normal sebelum diambil tindakan operasi.

“Samakan dulu persepsi, kenapa orang miskin? Tidak punya penghasilan lalu turunkan lagi kenapa bisa? Karena tidak kerja, kenapa tidak kerja? Bisa jadi lapangan kerja tidak ada atau lapangan kerja sudah ada tapi belum maksimal, maka solusinya adalah buka lapangan kerja atau memaksimalkan lapangan kerja yang sudah ada,”jelas Gubernur Anwar.

Gubernur Anwar menjelaskan, program-program prioritas BERANI yang diusungnya sangat sejalan dengan program bupati walikota untuk menurunkan kemiskinan.

Menurutnya, Provinsi tidak memiliki rakyat dan wilayah, karena keduanya ada di kabupaten kota. Sehingga tugas provinsi hanya mengkoordinasikan, memfasilitasi dan membantu kabupaten kota menyelesaikan masalah.

Untuk itu, sebagai komitmen Provinsi ke depan maka Gubernur Anwar Hafid berencana mengerahkan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi untuk ‘jemput bola’, menyerap usulan-usulan kabupaten kota sebagai dasar penyusunan program.

“Silahkan OPD melakukan koordinasi ke Kabupaten, tanya kebutuhannya, nanti tinggal buat programnya. Sehingga, tercetus program Provinsi berorientasi kebutuhan kabupaten kota,”tekan Gubernur Anwar.

Gubernur Anwar meyakini, dengan penerapan model kolaborasi ini, akan dapat meredam ego sektoral dan ego kewilayahan yang bisa menghambat pembangunan Sulteng.“Insya Allah Sulawesi Tengah Gubernur bersama para bupati kompak selalu,”tandas Gubernur Anwar Hafid penuh keyakinan.

Sementara itu, Wamen Bima Arya dalam arahannya, mengapresiasi kerja cepat Gubernur Anwar Hafid dan Wagub dr. Reny Lamadjido bersama jajaran perangkat daerah dalam rangka menurunkan kemiskinan.

Terobosan BERANI Cerdas dan BERANI Sehat yang baru dirilis pada momen HUT Provinsi Sulteng ke-61 dengan menggratiskan biaya pendidikan dan kesehatan, dinilai akan sangat signifikan dampaknya bagi penurunan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan rakyat.

Menurutnya, Praktek pembangunan yang dilakukan duet doktor ilmu pemerintahan dan dokter spesialis patologi klinik ini sebutnya sangat layak dijadikan percontohan bagi kepala-kepala daerah di Indonesia.

Pemprov Sulteng kata Wamen, berani memangkas biaya-biaya yang tidak esensial dalam postur APBD, untuk dialihkan ke program-program pro kesejahteraan rakyat yang sejalan dengan kebijakan efisiensi nasional.

“Tidak banyak pemimpin yang punya jam terbang tinggi dan pengalaman lintas sektor seperti pak gubernur,” puji Wamen Bima Arya mendeskripsikan Gubernur Anwar Hafid sebagai pemimpin daerah sejati.***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *