POSO,- Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, dr. Reny A. Lamadjido, memimpin kegiatan Evaluasi Program BERANI Sehat yang digelar di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Poso, Jumat (19/9/2025).
Evaluasi ini bertujuan meninjau pelaksanaan layanan kesehatan serta memperkuat strategi pencegahan dan penanganan stunting di Kabupaten Poso.
Dalam arahannya, Wagub Reny menegaskan agar seluruh tenaga kesehatan tidak menolak pasien yang datang dengan menunjukkan KTP Sulawesi Tengah, meskipun belum terdaftar dalam jaminan kesehatan.
Melalui program BERANI Sehat, masyarakat dijamin mendapatkan layanan kesehatan gratis lewat skema Sehati.
“Evaluasi ini menjadi momentum untuk memperkuat kerja sama antara pemerintah provinsi, kabupaten, dan tenaga kesehatan. Dengan sinergi, kita yakin angka stunting dapat terus ditekan dan masyarakat semakin mudah mengakses layanan kesehatan,” ujarnya.
Wagub juga menyampaikan pentingnya peningkatan fasilitas layanan, ketersediaan tenaga medis, hingga langkah konkret agar masyarakat memperoleh layanan kesehatan yang berkualitas.
Dalam kesempatan itu, ia mengapresiasi Kabupaten Poso yang telah mengaktifkan 100% Posyandu.
“Stunting di Poso masih 21,1%. Jika Posyandu aktif 100% dan balita terukur semua, saya yakin angkanya bisa menurun. Lebih bagus lagi, EPPGBM (Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) sudah mencapai 5,2%,” jelasnya.
Isu stunting menjadi perhatian utama dalam evaluasi ini. Melalui rapat tersebut diharapkan lahir komitmen bersama untuk menekan angka stunting dengan pendekatan yang lebih tepat sasaran.
Sebagai wujud keseriusan, Wakil Gubernur juga melakukan penandatanganan komitmen pelaksanaan Program BERANI Sehat bersama para kepala puskesmas se-Kabupaten Poso.
Rapat evaluasi turut dihadiri Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, Kepala Dinas Dukcapil Provinsi, Direktur RS Undata, Kepala RS Madani, Plt Kepala RSUD Poso, serta para Kepala Puskesmas se-Kabupaten Poso.***







