JAKARTA,- Bupati Sigi, Mohamad Rizal Intjenae, mendapat undangan khusus oleh Wakil Menteri Transmigrasi (Wamentrans) RI, Viva Yoga Mauladi, Selasa (2/9/2025).
Undangan ini merupakan tindak lanjut dari pembahasan sebelumnya terkait sejumlah usulan strategis pembangunan kawasan transmigrasi di Kabupaten Sigi, pada 7 Agustus 2025 lalu.
Pada pertemuan kali ini, Bupati didampingi Ketua Komisi III, DPRD Sigi, Herman Latabe dan Ketua Fraksi Persatuan Bintang Bangsa, Deny, Kepala Dinas Transmigrasi, Febrianto.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Sigi, kembali menekankan pentingnya percepatan pengembangan Unit Permukiman Transmigrasi (UPT) Bulupounti, di Desa Sidera dan UPT Lembantongoa di Desa Lembantongoa.
Menurutnya, kawasan transmigrasi di dua desa tersebut berpotensi besar untuk meningkatkan produktivitas sektor pertanian sekaligus menjadi penopang kesejahteraan masyarakat transmigran dan sekitarnya.
Bupati juga menyampaikan usulan prioritas di kedua UPT tersebut, yakni pembangunan rehabilitasi sarana air bersih, puskesmas pembantu (Pustu), serta jalan dan instalasi listrik.
“Untuk pengembangan potensi sektor pertanian, kita membutuhkan alat pertanian, bibit unggul seperti kopi, durian, kakao, dan jengkol. Di sektor peternakan yaitu penyediaan ternak kambing dan sapi,”jelas Bupati Rizal.
Bupati juga menambahkan usulan mendesak lainnya, seperti peningkatan infrastruktur jalan lingkungan maupun jalan poros antar permukiman.
Sebab, akses transportasi yang masih terbatas menjadi salah satu kendala utama kegiatan ekonomi masyarakat transmigrasi.
“Jalan dan jembatan yang memadai akan membuka akses pasar dan memperlancar distribusi hasil panen petani,” ujar Rizal.
Dikesempatan tersebut, Bupati juga memaparkan persoalan mendasar yang dihadapi masyarakat transmigrasi.
Seperti minimnya sarana pengolahan hasil panen, kesulitan memasarkan hasil panen dikarenakan keterbatasan akses, serta lemahnya kelembagaan kelompok usaha tani yang berdampak pada rendahnya daya saing produk pertanian lokal.
Khusus untuk Kawasan Lembantongoa, Bupati Sigi menyoroti potensi kopi yang dihasilkan masyarakat setempat.
Bahkan, masyarakat transmigran yang berasal dari Lampung telah mengusulkan penyelenggaraan festival kopi sebagai sarana promosi produk unggulan daerah.
“Festival kopi ini diharapkan dapat menjadi agenda tahunan yang bukan hanya mengangkat produk lokal, tetapi juga menarik perhatian nasional,” ungkap Bupati.
Sementara di Kawasan Bulupountu memiliki potensi besar dalam pengembangan bawang batu menjadi produk bawang garing.
“Didaerah ini, yang perlu dikembangkan adalah program industri berbasis potensi lokal agar mampu memberikan nilai tambah bagi perekonomian masyarakat transmigran,”jelas Bupati.
Menanggapi hal tersebut, Wamentrans RI, Viva Yoga Mauladi menyampaikan dukungan penuh terhadap permohonan Pemkab Sigi.
Untuk itu, ia akan mendorong pengembangan komoditas strategis seperti durian dan bawang melalui proposal yang akan dikolaborasikan dengan Kementerian Pertanian RI.
“Tujuan pemberdayaan petani transmigrasi memang melekat pada tugas kami, namun kolaborasi dengan kementerian lain sangat penting agar hasilnya optimal,”tegasnya.
Wamen juga menyoroti status Desa Lembantongoa yang masih masuk kategori daerah tertinggal, padahal memiliki produksi kopi yang sangat potensial.
Ia pun menegaskan, pihaknya bersama Kementan akan segera merumuskan langkah kongkrit untuk mendorong percepatan pembangunan di wilayah tersebut.
“Kami akan segera membahas secara detail wilayah transmigrasi Lembantongoa agar dapat keluar dari kategori daerah tertinggal,” tegasnya.
Turut hadir, Kadis Pendidikan, Perindag, Dinas Koperasi dan Dinas Pertanian, serta jajaran Direktorat Jenderal Kementerian Transmigrasi RI.
Pemerintah Kabupaten Sigi berharap hasil pertemuan ini akan membawa manfaat besar bagi percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat transmigran di wilayahnya.***