Bupati Rizal Apresiasi DKS, Festival Danau Lindu 2025 Jadi Wisata Andalan Sigi

  • Whatsapp
Dewan Kesenian Sigi melakukan berbagai persiapan menuju puncak acara Festival Danau Lindu Tahun 2025. FOTO : IST

SIGI,- Bupati Sigi, Mohamad Rizal Intjenae memberikan penghargaan dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Dewan Kesenian Sigi (DKS), yang sukses dalam pelaksanaan Festival Danau Lindu Tahun 2025. DKS merupakan mitra dan pendamping Pemerintah Daerah dalam event FDL kali ini dinilai mampu mengimplementasikan konsep besar dari visi-misi Mohamad Rizal Intjenae – Samuel Yansen Pongi.

“Saya selaku Bupati Sigi, mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam kesuksesan acara ini. Teristimewa kepada Dewan Kesenian Sigi, yang mampu mengimplementasikan konsep besar kami,”ucap Bupati Rizal.

Menurut Bupati Rizal, penampilan musik, sajian dan karnaval budaya yang ditampilkan merupakan penjabaran dari visi-misi Kabupaten Sigi yang Maju, Berkelanjutan Berbasis Pertanian dan Pariwisata.

“Alhamdulillah ini adalah konsep besar Rizal-Samuel Yansen Pongi, bahwa pertanian dan pariwisata visi utama kami untuk mensejahterakan masyarakat kabupaten Sigi,”tegas Rizal.

Ia juga menyebut bahwa selama acara ini, dirinya bersama Istrinya, Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, serta para organisasi perangkat daerah tidak pernah meninggalkan tempat itu. Hal ini merupakan bentuk komitmen dalam mewujudkan mimpi besarnya menjadikan Lindu sebagai wisata nomor 1 di Sulteng.

“Lindu sebagai percontohan pertama kami untuk destinasi wisata di Kabupaten Sigi. Karena Lindu Pasti Bikin bikin Rindu,”tuturnya.

Pada FDL 2025, DKS melibatkan berbagai pegiat seni dan budaya baik dari dalam maupun luar Sigi, yang turut mensukseskan kegiatan tersebut.

Seperti pelaku seni dari Sigi melibatkan 13 komunitas, yakni : Raego Lindu 2, Kulawi, Rano Lindu, Levuto, Rence Beat KSP, vokal grub rukun keluarga Lindu, Polelea, Garupa, Kompos, Kampung Cermin, To Marawola, Tamunggu dan Noeda.

Dari Kota Palu melibatkan lima pegiat, yakni Anan Ntovea, Maradika, Tardigrada, Pedati dan Komunitas Pemuda Berbudaya (KPB). Sementara untuk Kabupaten Donggala, Sanggar Seni Tobanava.

Selain itu, DKS juga mengajak kawan-kawan Rumah Hutan Drupadi berkolaborasi, fokusnya dalam urusan seni rupa guna mendukung kesuksesan Festival Danau Lindu 2025.

Diketahui, Pemerintah Kabupaten Sigi merupakan pemilik event Festival Danau Lindu menunjuk DKS sebagai mitra strategis dalam pendampingan pengembangan seni budaya di Sigi.

Ditunjuknya DKS sebagai mitra pada event FDL melalui jalan panjang dan berliku. Sejak dilibatkannya DKS pada bulan Januari, sudah memunculkan berbagai polemik.

Ini dimulai dari Pemerintah Daerah, meminta Hasan Bahasyuan Institute (HBI) selaku perancang awal konsep FDL, untuk berkolaborasi dan bekerjasama dengan DKS dalam pelaksanaan FDL tersebut.

Di tengah perjalanan, tepatnya di pada tanggal 3 Juni 2025, HBI secara resmi menyampaikan pengunduran dirinya dari seluruh proses dan tanggung jawab pelaksanaan event FDL.

Selain pengunduran diri, HBI juga menuding DKS melakukan perubahan konsep dasar dan melakukan plagiat terhadap konsep yang dirancangnya.

Puncak dari kekisruhan itu, HBI juga melayangkan somasi pada tanggal 25 Juni 2025, terkait plagiarisme konsep Festival Danau Lindu 2025.

Setelah berbagai polemik itu, DKS berhasil menyulap FDL tahun 2025, menjadi FDL terbaik selama pagelaran Festival itu dilaksanakan.***

Pos terkait