SIGI – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari Fraksi Partai NasDem, Dr. Hj. Nilam Sari Lawira, SP., MP., melaksanakan kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan MPR RI di Kabupaten Sigi secara daring melalui Zoom Meeting, Kamis (18/12/2025).
Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sebanyak 150 peserta mengikuti kegiatan tersebut yang berasal dari berbagai elemen masyarakat, mulai dari tokoh pemuda, tokoh masyarakat, kepala sekolah, hingga perwakilan organisasi kemasyarakatan dari 16 kecamatan se-Kabupaten Sigi.

Dalam pemaparannya, Nilam Sari Lawira (NSL), menegaskan pentingnya Empat Pilar Kebangsaan sebagai fondasi utama dalam menjaga persatuan dan keutuhan bangsa di tengah dinamika sosial serta tantangan global saat ini.
“Empat Pilar Kebangsaan bukan sekadar konsep, tetapi harus dipahami dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari agar persatuan dan kesatuan bangsa tetap terjaga,” ujarnya.

NSL juga mengajak masyarakat untuk terus menanamkan nilai-nilai Pancasila, menghormati perbedaan, serta menjaga semangat kebhinekaan sebagai kekuatan bangsa Indonesia.
Pada sosialisasi tersebut, Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Sigi, Ilyas Nawawi, hadir sebagai narasumber bersama Ketua PGRI Kabupaten Sigi, Irsan.

Turut hadir pula Anggota DPRD Kabupaten Sigi dari Fraksi Partai NasDem, yakni Irma Haflianti Yangka, Endang Herdianti, dan Chandra, serta Sekretaris DPD Partai NasDem Sigi, Rudi Asiko.
Dalam paparannya, Ilyas Nawawi menekankan pentingnya membangun kesadaran masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya pascareformasi.

“Pasca reformasi, terdapat kecenderungan sebagian masyarakat yang belum memahami esensi berbangsa dan bernegara secara utuh,” ujar Ilyas.
Ia juga menyoroti maraknya perundungan (bullying) yang kini menjadi isu nasional. Menurutnya, perundungan merupakan perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan semangat Bhinneka Tunggal Ika yang menjunjung tinggi kemanusiaan, persatuan, serta penghormatan terhadap martabat setiap warga negara.

“Perundungan, baik secara verbal, fisik, maupun melalui media sosial, merupakan bentuk kekerasan yang tidak hanya melukai korban secara psikologis dan sosial, tetapi juga merusak tatanan kehidupan bermasyarakat,” tegas Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD Sigi itu.
Ia menilai praktik bullying mencerminkan rendahnya kesadaran berbangsa dan bernegara serta lemahnya pengamalan nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam konteks Empat Pilar Kebangsaan, lanjut Ilyas, tindakan perundungan jelas bertentangan dengan Sila Kedua Pancasila, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, serta Sila Ketiga, Persatuan Indonesia.
Selain itu, perilaku tersebut juga melanggar prinsip hukum dan hak asasi manusia yang dijamin dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Olehnya, melalui sosialisasi ini, para peserta diharapkan mampu mengaplikasikan pemahaman yang diperoleh serta menyebarkannya di lingkungan masing-masing.

Bagi tenaga pendidik, nilai-nilai tersebut dapat ditransformasikan kepada peserta didik, sementara bagi pimpinan organisasi dapat diteruskan kepada jajaran dan anggota.
Ilyas menegaskan bahwa kesadaran setiap individu merupakan keniscayaan apabila bangsa ini ingin mencapai tujuan pembangunan.
Menurutnya, pembangunan tidak akan berjalan optimal apabila masih terdapat sikap acuh tak acuh maupun tindakan yang merusak tatanan sosial.

Ia berharap kegiatan ini menjadi tonggak awal bagi para peserta, khususnya pimpinan organisasi dan tenaga pendidik, dalam menanamkan serta menyebarluaskan nilai-nilai kebangsaan di tengah masyarakat.
Kegiatan berlangsung secara dialogis melalui sesi tanya jawab, sehingga peserta dapat menyampaikan aspirasi dan pandangannya terkait kehidupan berbangsa dan bernegara. Para peserta tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.
Pada kesempatan tersebut, juga dilakukan penyerahan bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) aspirasi NSL secara simbolis.
Sebanyak ratusan siswa dari jenjang sekolah dasar hingga menengah di Kabupaten Sigi menerima bantuan dengan total nilai Rp174.900.000. ***







