5.000 Bibit Kelapa Ditanam, Wagub Sulteng dan Wabup Sigi Dukung Ketahanan Pangan

  • Whatsapp
Kegiatan penanaman 5.000 bibit kelapa serentak di seluruh Lapas/Rutan se-Indonesia, di lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas Kelas IIA Palu, Desa Langaleso, Kabupaten Sigi, Selasa (9/9/2025). FOTO : HUMAS PEMKAB SIGI

SIGI – Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, dr. Reny A. Lamadjido, bersama Wakil Bupati Sigi, Samuel Yansen Pongi, menghadiri kegiatan penanaman 5.000 bibit kelapa serentak di seluruh Lapas/Rutan se-Indonesia.

Kegiatan yang digagas Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan RI ini dipusatkan di lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas Kelas IIA Palu, Desa Langaleso, Kabupaten Sigi, Selasa (9/9/2025).

Turut hadir Kepala Bagian Tata Usaha dan Umum Kanwil Ditjen Pemasyarakatan Sulteng, Maulana Luthfiyanto, Kepala Kanwil Ditjen Imigrasi Sulteng, Arif Hazairin Satoto, Forkopimda Sigi, serta jajaran TNI-POLRI.

Program penanaman kelapa ini menjadi bagian dari pembinaan kemandirian bagi warga binaan, sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional dan daerah.

Wabup Sigi, Samuel Yansen Pongi, menegaskan bahwa program ini bernilai strategis, baik untuk ketahanan pangan maupun pemberdayaan warga binaan.

“Program ini bukan hanya soal menanam. Pemkab Sigi hadir melalui dinas terkait, termasuk Dinas Pertanian dan TPPPL, untuk mendampingi dengan ilmu dan praktik agar benar-benar berhasil,” ujarnya.

Ia menambahkan, Sigi memiliki lahan yang subur, sehingga program ini dapat menjadi modal besar dalam memperkuat ketahanan pangan sekaligus membuka peluang ekonomi bagi masyarakat.

“Ketika kembali ke masyarakat, warga binaan tidak hanya punya pengalaman hidup, tetapi juga keterampilan produktif yang bermanfaat,” tambahnya.

Wagub Sulteng, dr. Reny, menekankan pentingnya sinergi pusat dan daerah dalam menjaga ketahanan pangan.

“Kita tidak bisa berdiri sendiri. Jika tidak dilakukan secara kolaboratif, ketahanan pangan sulit diwujudkan. Semoga Sulawesi Tengah semakin tangguh menghadapi tantangan ke depan,” tegasnya.

Ia juga menegaskan komitmen pemerintah untuk melakukan monitoring dan menyiapkan bibit tambahan agar program berjalan berkelanjutan.

Sementara itu, Maulana Luthfiyanto menyebut program ini sebagai bukti nyata keberhasilan pembinaan kemandirian warga binaan.

“Buktinya kita sudah melihat hasil panen jambu dan cabai rawit sebelumnya. Itu menunjukkan ketahanan pangan bisa diwujudkan secara nyata,” jelasnya.

Dengan sinergi pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, program nasional penanaman pohon kelapa ini diharapkan dapat mendukung rehabilitasi lahan kritis, meningkatkan produksi kelapa, serta memperkuat kesejahteraan petani di berbagai daerah.***

Pos terkait